Pimpinan Kementerian Politik serta Pergantian Sosial Centre for Strategic and International Studies( CSIS), Arya Fernandes, memperhitungkan Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto yang sangat gendut hendak memunculkan beberapa implikasi. Arya memperhitungkan salah satunya yakni mendesak terdapatnya bonus jumlah anggota DPR pada Pemilu 2029.
” Aku kira, sebab menterinya banyak, lebih dari 100 menteri, wakil menteri kabinet, aku takut di pemilu ke depan, DPR kita hendak terdorong pula buat menaikkan jumlah anggota DPR,” kata Arya dalam media briefing di auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Jumat( 25/ 10/ 2024).
” Saat ini 580, dapat jadi, sebab terdapat keadaan semacam saat ini, DPR kita pula hendak termotivasi buat menaikkan jumlah anggota DPR,” sambungnya.
Tidak hanya itu, Arya berkata kabinet Prabowo yang gendut pula hendak memunculkan kompetisi internal. Terlebih, kata ia, Kabinet Merah Putih diisi oleh elite- elite partai politik.
” Tahun awal bisa jadi masih restrukturisasi nomenklatur serta administrasi. Tahun kedua mulai bekerja. Tahun ketiga serta keempat telah persiapan pemilu. Nah, jadi hendak terdapat timbul internal competition di antara partai- partai koalisi menjelang pemilu,” ucapnya.
Arya berkata para menteri serta wakil menteri yang diisi oleh elite parpol pula hendak memunculkan perebutan akses. Paling utama, ia berkata, perebutan itu hendak terjalin pada program strategis yang dapat mempengaruhi pemilu.
Setelah itu, tidak hanya menimpa oleh elite parpol, Arya memperhitungkan Kabinet Merah Putih pula terasosiasi dengan kelompok bisnis. Baginya, perihal ini hendak memunculkan terdapatnya kemampuan konflik kepentingan.
Arya juga menganjurkan supaya pemerintah bisa melaksanakan penilaian berkala. Apalagi Arya memperhitungkan pemerintah dapat melaksanakan reshuffle bila dibutuhkan buat melindungi daya guna kabinet.
” Kabinet yang gendut ini butuh diawasi ketat supaya tidak memunculkan konflik kepentingan,” ucapnya.
” Reshuffle dapat dicoba apalagi 6 bulan sehabis kabinet dilantik, bila dibutuhkan, demi membenarkan program- program strategis pemerintah bisa berjalan mudah,” imbuh ia.
Prabowo lebih dahulu mengakui jumlah 48 menteri di Kabinet Merah Putih yang dipimpinnya memanglah terkategori besar dari pemerintahan lebih dahulu. Tetapi, baginya, perihal itu memanglah disesuaikan dengan keadaan bangsa Indonesia yang besar.
Statment itu di informasikan Prabowo dalam persidangan kabinet perdana di Istana Negeri, Jakarta, Rabu( 23/ 10). Persidangan kabinet ini diiringi segala menteri serta pejabat setingkat menteri.
” Saudara- saudara sekaligus, jumlah anggota kabinet kita sebanyak 48 menteri, pula terdapat badan- badan yang secara strategis, ini memanglah lebih banyak dari pemerintah- pemerintah lebih dahulu. Jumlah ini aku sadari memanglah dapat dikira terkategori besar, tetapi memanglah bangsa kita bangsa yang besar,” kata Prabowo.
Prabowo menyebut Indonesia negeri keempat terbanyak di dunia. Dia membandingkan Indonesia dengan Daratan Eropa, yang hingga mempunyai 27 menteri keuangan.
” Kita tidak bisa mungkiri kalau kita negeri keempat terbanyak di dunia dari jumlah penduduk, dari luas daerah, kita luasnya sama dengan Eropa barat, di mana Eropa itu terdiri dari 27 negeri, kita 1 negeri,” ujarnya
TAGS…