Jajanan viral la tiao Cina gempar tersebar di Indonesia. Tubuh Pengawas Obat serta Santapan( BPOM RI) memberi tahu sedikitnya 7 peristiwa luar biasa( KLB) keracunan pangan akibat la tiao, kemilan pedas yang digemari banyak anak.
Dari hasil pengujian laboratorium pada 4 tipe la tiao, ditemui kuman bacillus cereus yang dapat merangsang beberapa keluhan akibat cemaran, ialah mual, diare, muntah, sampai sesak nafas. Tetapi, selaku kehati- hatian, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menekankan hendak menarik sedangkan 73 produk yang terdaftar di BPOM RI sampai betul- betul ditentukan nyaman tersebar.
Waktu penarikan diucap hendak berlangsung sepanjang sepekan. Dari mana cemarannya?
” Harusnya jika produk belum kedaluwarsa, tidak berkembang kuman, namun realitasnya kan berkembang kuman dari hasil uji laboratorium. Berarti sesungguhnya ini dapat jadi dari bahan pangan yang terdapat di dalam kemasan,” beber Taruna dalam konferensi pers, Jumat( 1/ 11/ 2024).
” Dapat pula sebab aspek temperatur, hawa, ataupun aspek sterilitas waktu dikemas, kesimpulannya berkembang, dari bahan itu,” lanjut ia.
Taruna pula menyoroti metode pembuatan pangan olahan yang baik( CPPOB) yang dapat diawasi pemerintah. Mengingat, produk tersebut merupakan impor, BPOM RI pasti tidak mempunyai wewenang buat memantau keadaan pengemasan saat sebelum diedarkan.
” Pabriknya di Cina, berarti itu BPOM RI, pasti tidak menghasilkan CPOB, yang terdapat merupakan bahan pangan olahan impor, namun selaku tanggung jawab BPOM terhadap peristiwa ini, makanya kita bilas peristiwa ini,”
” Kita melaksanakan investigasi lebih dalam serta kita tarik sedangkan seluruh produk,” pungkasnya.
TAGS..