Sehabis 8, 5 tahun menempuh masa tahanan, Jessica kesimpulannya dapat menghisap hawa leluasa. Ia dinyatakan leluasa bersyarat sehabis memperoleh remisi sepanjang 58 bulan 30 hari. Jessica pula masih harus lapor serta menjajaki tutorial di Balai Pemasyarakatan( Bapas) Kelas I Jakarta Timur- Utara sampai 8 tahun ke depan.
Siapa yang tidak ketahui dengan permasalahan Es Kopi Vietnam pada tahun 2016 silam? Permasalahan yang membunuh Wayan Mirna Salihin ini pernah menggegerkan publik serta memperoleh atensi yang luar biasa. Tidak cuma publik dalam negara, sebagian media luar negara apalagi ikut memberitakan permasalahan yang sering diucap selaku permasalahan Kopi Sianida ini.
Kematian Mirna kala itu menyeret Jessica Kumala Wongso ke meja hijau. Kronologi permasalahan bermula kala Jessica, Mirna, serta Hanie Boon Juwita membuat rencana berjumpa di Kafe Olivier Grand Indonesia pada 6 Januari 2016, jam 16. 00 Wib.
Pada hari pertemuan, Jessica nampak tiba 2 jam lebih dini. Ia memesan satu gelas es kopi Vietnam buat Mirna serta 2 gelas cocktail, kemudian berjalan mengarah meja 54 sembari menenteng paperbag yang berisi oleh- oleh buat sahabatnya. Tidak lama sehabis pesanan tiba, Jessica nampak menyusun paperbag di atas meja.
Jam 4 sore, Mirna serta Hanie datang di Kafe Olivier. Sehabis bertegur sapa sejenak, Mirna langsung menyeruput es kopi Vietnam yang telah tersaji di hadapannya. Tetapi entah apa yang terjalin, badan Mirna tiba- tiba hadapi kejang- kejang, pingsan, dengan bibir yang nampak menghasilkan buih. Mirna pernah dilarikan ke Rumah sakit Abdi Waluyo. Nahas, nyawanya tidak bisa tertolong. Mirna dimakamkan pada 10 Januari 2016 di Gunung Gadung, Bogor.
Kematian itu dinilai tidak normal oleh pihak keluarga. Si bapak, Edi Dharmawan Salihin memberi tahu kematian anaknya ke Polsek Metro Tanah Abang. Pada 16 Januari 2016, bersumber pada hasil autopsi, polisi melaporkan ditemui zat toksin di dalam badan Mirna yang membuat lambung hadapi korosif, serta menimbulkan kematian.
Satu hari pasca sehabis pemakaman Mirna, pihak kepolisian melaksanakan pra- rekonstruksi di Kafe Olivier. Jessica serta Hanie ikut muncul, keduanya dimohon buat memperagakan ulang hal- hal yang terjalin pada hari naas itu. Pegawai Kafe Olivier pula turut dalam pra- rekonstruksi